Minggu, 25 September 2016

Tipe-tipe Sistem Informasi



Di postingan kali ini saya akan berbagi tentang tipe-tipe dari sistem informasi beserta contoh dan penjelasannya. Berikut adalah beberapa tipe-tipe sistem informasi:



1. TPS (Transaction Processing  System)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

Contoh : Transaction Processing  System membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kwitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. Transaction Processing System juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen.

2. DSS (Decision Support System)

Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.

Contoh : DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X 

3. OAS (Office Automation System)

Office Automation System (OAS) ialah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Awalnya penggunaan office automation atau otomatisasi kantor hanya terbatas pada kalangan pabrik industri saja. Namun, saat ini penggunaannya sudah menyebar hingga kalangan perkantoran.
Contoh : Fax Information Services, mirip voice inf.services, tetapiinformasi yang dikirirm dalam bentuk fax. FIS juga dapatmengunakan komputer.

4. KWS (Knowledge Work System)

Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja ilmuwan dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikan ke organisasi atau masyarakat.

Contoh : Email dan Teleconferencing

5. ES (Expert System )

Expert System (ES) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Expert System tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyaratkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut.

Contoh : system pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen komputer yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.

6. MIS (Management Information System)

Management Information System  tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugastugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

Contoh : misal dari satu kota terdapat banyak Alfamart, namun hanya Alfamart pusat yang berada di kota itu yang memiliki MIS tersebut sedangkan alfamart yang lain(cabang) hanya memiliki DSS


Pemahaman Konsep Sistem Informasi

  • Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum, data dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan fakta yang jauh lebih berharga ditambah jauh lebih bermakna untuk penerima informasi yang menjelaskan kesempatan nyata yang digunakan untuk pengambilan penentuan keputusan. Informasi dapat berupa fakta yang telah diberi label atau mungkin diproses atau dilihat dan berkaitan dengan memanfaatkan dalam tindakan yang melibatkan penentuan pengabilan keputusan.
  • Siklus Informasi

    Pengelolaan data menjadi suatu sistem informasi dapat di gambarkan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan. Secara sederhana dapat di katakan bahwa data diolah menjadi sistem informasi dan pada tahap selanjutnya sebuah informasi akan menjadi data untuk sebuah informasi lainya. 


    • Kualitas Informasi 

    Kualitas Suatu Informasi (Quality Of Information) sangat di pengaruhi dan di tentukan oleh 3 hal yaitu:

    1. Akurat (accurate)

    Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak tidak bisa atau tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah sistem informasi yaitu :
    • Kelengkapan (completennes) Informasi;
    • Kebenaran (correctness) Informasi;
    • Keamanan (scurity) Informasi;

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang datangnya terlambat, tidak akan mempunyai nilai yang berkualitas baik, dan kemudian jika di gunakan sebagai acuan dalam pengambilan suatu keputusan maka dapat menimbulkan kesalahan yang terjadi dalam tindakan yang di ambil.

3. Relevan (relevance)

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

  • Nilai Informasi 

Nilai suatu informasi berhuubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila tidak ada pilihan atau keputusan informasi menjadi tidak di perlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.
Parameter untuk mengukur sebuah nilai informasi tersebut dapat di tentukan dari dua hal pokok yaitu :
  • Manfaat (Use)
  • Biaya (Cost)
Suatu Informasi di katakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya untuk mendapatkanya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat di taksir keuntunganya dengan satuan nilai uang tetapi dapat di taksir nilai efektivitasnya.

  • Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang di sebut dengan istilah blok bangunan (building blokck) yaitu :

1. Blok Masukan (Input Blokck)

 Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan di masukan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dam model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Tecnology Block)

Teknologi blok digunakan untuk menerima masukan menjalankan Model dan akses data dan mengirimkan output dan menghasilkan sesuatu yang membantu mengontrol sistem secara keseluruhan. Teknologi blok adalah komponen yang membantu mempercepat proses yang terjadi dalam sistem.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain, disimpan dalam perangkat keras komputer dan perangkat lunak komputer untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Contrils Blok)

Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menagani kesalahan dan kegagalan sistem.

  • Contoh Penerapan

    Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem infor­masi. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem infor­masi telah banyak diterapkan di mana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkerama dengan dunia Internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia. Sebagai gambaran untuk memperjelas tentang konsep dasar sistem informasi, berikut ini diberikan contoh-contoh penerapan sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari.

    1. Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket.

    2. Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan.

    3. Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tak berwewenang memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik iari atau retina mata.

    4. Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data.

    5. Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio, misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api.

    6. Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat di­gunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena di dalam kartu tersebut terekam data-data mengenai pasien.

    7. Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memung­kinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain

    8. Sistem layanan akademis berbasis Web yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data-data akademis atau bahkan dapat mendaftarkan mata kuliah-mata kuliah yang diambil pada semester baru.

    9. Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange atau EDI) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis dan data yang terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer.

    10. E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan yang berbasis Internet.


    • Kemampuan Utama 

      Hal lain yang perlu dipahami dalam konsep dasar sistem informasi adalah kemampuan utamanya. Berikut ini merupakan kemampuan utama sistem informasi:

    • Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.
    • Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat.
    • Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.
    • Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.
    • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.
    • Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
    • Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
    • Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
    • Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.